Semalem, aku beres-beres kamarku yang jendelanya baru aja dicat ulang. Iyaph, jangan heran! Aku kalau bersih-bersih kamar nggak kenal waktu, soalnya jarang juga. Jadi, tiap pengen dan sempet, hayuk ajah!
Nah, di sela aku beres-beres itu aku nemuin sesuatu…
Foto Nimo yang aku sempilin di album kenangan SMP waktu terakhir aku ngebukanya, sekitar 2 bulan yang lalu. Aku langsung bersemangat bernostalgia ria dengan mengambil seribu langkah menghidupkan laptop dan memutar soundtrack-soundtrack cinTapuccino…
Dan bego dengan suksesnya…
Aku nangis…lagi.
Aku tuh emang deh. Udah tahu tiap nginget-nginget Nimo aku tuh selalu mengakhirinya dengan tangisan, nggak bisa nggak, eh…malah aku ulangin untuk kesekian kalinya.
Jadilah, kena omelan Mama karena ngabisin tisu mobil buat nyusut ingusku.
Aku kangen dia…
Kenapa, ya? Kita itu selalu susah melupakan seseorang yang pernah kita cintai, meskipun ada orang lain yang sudah menggantikan tempatnya di hati kita??
Kalau kata Mama bilang, itu karena sebenernya orang yang sedang berusaha kita lupain itu nggak pernah rela kita lupain.
Masa’ iya? Emang mereka tahu kita suka sama mereka selama bertahun-tahun? Emang mereka tahu kita memendam asa untuk bisa jalan sama mereka selama beratus-ratus bulan (biar ekstrem pakai ratusan)? Emang mereka tahu kalau sekarang ini kita sedang dalam misi melupakan mereka?
Mereka nggak tahu,
Kalo aku bilang, sih itu karena kita memang nggak pernah mengganti tempat mereka dengan orang baru di hati kita. Tapi, kita hanya menyediakan tempat baru bagi orang baru itu dengan tanpa me-replace tempat yang lama tadi. Jadi, mereka yang lama itu tetep ada di situ sampai kapanpun.
What do you think?
Aku dulu suka banget sama seseorang…aku nyebut dia Nimo, karena cerita ini mirip banget sama ceritanya cinTapuccino-nya Mbak Icha Rahmanti itu (uh, sok akrab!). Dia obsesiku. Saking gilanya, waktu udah nggak sekolah barengan aja, aku masih tetep suka nerorin dia dengan nelponin dia dari wartel!
Bayangin! Wartel! Biar dia nggak tahu itu nomer siapa, maksudku.
Sampai pas waktu ulang tahunnya, aku bela-belain keluar dari asrama pondok, dua tahun yang lalu, dengan kepala teng-tengan lagi sakit…cuman buat nyanyi lagu Happy Birthday to You dengan begonya, terus aku matiin teleponnya.
*ktuQhyry*
Danke,
Herzliche Grüβe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar